Sebelum berangkat penempatan, kami diberi waktu empat hari untuk kembali ke daerah asal. Ini penting bagi kami yang berasal dari Jawa. Karena bagaimanapun kami berhak untuk estidaknya berpamitan pada orangtua kami. Atau setidaknya menciptakan kenangan baru yang layak untuk dikenang kelak saat penempatan.
Kami putra-putri daerah dari Jogjakarta yang berkesempatan mengikuti pendidikan di salah satu perguruan tinggi kedinasan ini berjumlah 11 orang. Ini adalah jumlah yang benar-benar asli dan ber-KTP D.I.Yogyakarta.
Saya masih ingat betul bagaimana kami pertama kali bertemu. Tidak serta-merta bertemu sekaligus, sih. Tapi satu persatu. Berkenalan dengan berbagai karakter orang Jogja, dari berbagai wilayah di Jogja. Ada sebel. Ada senengnya.
Dulu tiap kali ada pertemuan rutinan, suka sebel juga kalau tiap ada kegiatan. Sampe mereka pada takut kalau saya sudah marah. Tapi sungguh, kehadiran kalian sebenarnya bikin "hommy".
Ya, maklum, Saya kalau di rumah emang suka marah-marah sih. --"
Awal April 2014, kami (tidak semua sih) anak-anak statistik dari Jogja ini, sepakat pergi main bareng. Naik Gunung Nglanggeran dan ke Candi Ratu Boko.
Gunung Nglanggeran tidaklah begitu tinggi, tapi entah kenapa ada bisa begitu berkesan. Sepanjang jalan kita berbicara soal apa saja. Mulai dari Simbahnya Puteri yang pernah dia ajak naik Nglanggeran ini sampai (tentu saja) perkara penempatan. Sesekali pasti dibumbuhi soal wacana-wacan masa depan, apalagi kalau bukan soal "kapan rabi?" (-kapan nikah?). Soal yang terakhir ini ada istilah yang ngehits banget yang tercipta dalam percakapan kami yaitu "29 mei".
Saking ramenya kami saling bergurau soal "29 mei", sampai-sampai pihak yang tidak tahu menahu pernah dengan sengaja menghubungi saya menanyakan "Koe meh nikah tanggak 29 Mei, non?" (-Kamu mau nikah tanggal 29 Mei, non?". Hahaha.. pertanyaan itu jelas menggelikan. Karena sampai undangan resmi turun (kurang lebih, kalau tidak salah sekitar akhir bulan April atau awal Mei) saya sendiri tidak tahu siapa yang akan menikah di tanggal 29 Mei itu.
Ah, lucu. Ayo kapan kita buat kenangan lagi?
Perjalanan singkat yang menakjubkan. Terimakasih!
Lophe dan Fuah - yang sekarang di Kalimantan Timur,
Puteri - sekarang di Sulawesi Selatan,
Deny - sekarang di Papua.
*Foto di Ratu Boko featuring Nela (adek tingkat-dari Jogja juga, masih magang di Jakarta, kalau gak salah November berangkat penempatan)
0 comments :
Post a Comment