Hai,
Ternyata nyaris satu tahun sejak terakhir saya menulis di blog ini. Tadinya mau sekalian aja digenepin biar pas setahun, tapi ternyata rindu juga diriku buat menulis. *halah*
Padahal sebenernya masih aktif kok, menulis di twitter. Hahaha.. :p
Singkat cerita, saya sudah penempatan lhoooh. Yaa, setelah penantian panjang, setahun lebih lima bulan digantung, akhirnya bulan Maret 2014 saya dan teman-teman senasib lainnya memulai prosesi penempatan yaitu prajabatan. Dan yah, inilah saat-saat akhir bersama teman-teman seangkatan. Karena hanya selang satu minggu kemudian kami sudah berangkat ke daerah penempatan masing.
Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara
Itulah nama daerah penempatan saya. Saat ini saya tepat sedang berada disana. Ya, disini, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Ingat ya, bukan Maluku, tapi MALUKU UTARA. Suka kesel juga karena sering sekali orang salah kira.
Seperti apa keadaan disini? Tenang, akan ada banyak postingan-potingan di blog ini yang akan bercerita tentang negeri entah berantah ini. Heheehe..
Kamis, 10 April 2014 - Hari Keberangkatan.
Kami ada 12 orang yang penempatan di Maluku Utara, yang kemudian dibagi-bagi lagi untuk empat kebupaten di wilayah Maluku Utara.
Kamis pagi, penerbangan pukul setengah dua pagi. Begitulah. Pagi sekali. Saya berangkat dari kosan dari Rabu malam, diantar teman-teman satu kosan Keramik. Hehehe.. barangkali cuma saya malam itu yang diantar sampe pakai dua taksi. Makasih ya teman-teman Keramik. :)
Foto terakhir di ruang TV, di sofa keramat. |
Ibu-ibu pengajian Kelurahan Cipinang-Cempedak |
Di atas awan
Kalau biasanya saya cari-cari alasan buat pergi ke atas awan (baca: naik gunung), kali ini situasinya benar-benar berbeda. Kurang lebih tiga jam perjalanan menggunakan pesawat saya lalui pagi itu. Perjalanan yang terasa sangat panjang. Selama perjalanan saya berusaha sekuat tenaga menenangkan segala gundah-gulana dalam batin. Sambil terus menghibur diri, meyakinkan diri, bahwa segalanya akan baik-baik saja.
sunrise |
sunrise |
Bandara Sultan Baabulah, Kamis 10 April 2014
Landing di bandara ini disambut gagahnya Gunung Gamalama dan cuaca mendung yang makin bikin galau. :(
Pulau Kecil itu mereka sebut Ternate
Ternate, ibukota provinsi Maluku Utara, sebuah kota sekaligus juga sebuah pulau. Pulau kecil yang hanya memakan waktu satu jam untuk mengelilinginya dengan kendaraan bermotor.
Setibanya kami di Ternate, kami langsung sowan ke kepala kantor, ramah-tamah, check in hotel, lalu siap-siap untuk ikut pelatihan. Ya, entahlah mendadak kami langsung disuruh ikut pelatihan survei. Ini malah melegakan pikiran saya, karena jadi ada sedikit waktu untuk "klimatisasi" alias membiasakan diri dulu dengan keadaan setempat, sebelum benar-benar akan dikirim ke kabupaten.
Di Ternate, kami sempat jalan-jalan juga mengelilingi pulau. Tapi berhubungan beberapa hari kami disana cuaca memang sedang tidak bagus untuk jalan-jalan. Mendung terus.
Ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi di Ternate dengan alasan wisata. Ada spot bebatuan bekas letusan Gunung Gamalama, ada Danau Tolire, ada Pantai Sulamadaha yang air lautnya masih sangat bersih jadi cocok banget buat snorkling, ada situs-situs sejarah juga disini salah satunya benteng Toluko. Satu lagi yang sangat jelas, Gunung Gamalama.
Waktu itu kami cuma sempat ke Danau Tolire, belum ke tempta-tempat lainnya. Karena cuaca mendung. Lain kali, pokoknya saya akan menyempatkan waktu bikin trip khusus di Ternate.
Danau Tolire |
Jangan kaget kalau disini ada yang jualan batu |
Satu tumpuk batu harganya Rp 5.000,- |
Di Danau Tolire ini ada mitos, setiap yang melempar batu ke danau pasti batu itu tidak akan pernah sampai jatuh ke air. Mitos ini yang dimanfaatkan oleh anak-anak di sekitaran danau ini untuk berjualan batu. Jadi kalau ada pengunjung yang penasaran bisa beli batu di anak-anak itu.
Gila Duren |
Kebetulan kedatangan kami di Ternate bertepatan dengan datangnya musim durian. Tanpa ragu lagi, kami langsung tancap gas ke area Swering Ternate, area pinggir pantai dekat pelabuhan. Di sana sudah ada banyak pedagang yang menjual durian.
Merasa pernah lihat pemandangan ini? Coba lihat uang seribu rupiah yang kertas. |
Mejeng |
Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan
Akhirnya cepat atau lambat sampailah aku di ibukota kabupaten Halmahera Selatan. Namanya Labuha. Berlokasi di Pulau Bacan. Kalau akhir-akhir ini sering denger soal Batu Bacan yang dipake SBY? Iya, itu asalnya dari sini.
Satu-dua-tiga hari ribet ngurus pundahan. Cari kosan yang harganya disini bikin syok. Ada yang cukup murah tapi banyak anjingnya, Gak mau. Akhirnya dapet yang harga sekamarnya satu setengah kali lipat harga kamar kosku di Jakarta dulu. Lebih parahnya lagi, disini kamar kosnya kosongan. Perih. Sungguh perih bagi saya yang baru mau memulai jalan karir ini.
Sunset di Labuha |
Penempatan: Tempat Tinggal Baru, Kantor Baru, Teman-teman Baru, Keluarga Baru
Singkat cerita, sampai saat ini saya sudah menjalani penempatan di Bacan ini selama tepat enam bulan. Terhitung sejak tanggal 14 April 2104. Tentu beragam suka dan duka ada disini dan masih akan berlanjut sampai batas waktu yang hanya Tuhan yang tahu.
Keluarga BPS Halmahera Selatan |
Teman seangkatan penempatan: Diah dan Tantri |
... |
Enam bulan. Setengah tahun. Baru sebentar. Belum lama.
Perjalanan sesungguhnya telah dimulai. Sedang berlangsung dan masih akan berlanjut.
Bismillah. :))
Semoga sukses , selalu dalam
ReplyDeletelindungan Allah SWT, Tetap semangat ya,saya juga di project pertambangan di kawasan sorong , Gebe, Tali abu wilayah ini pantai nya cantik2 dan masih bersih2 ,
Salam kenal semangat selalu ya
Terimakasih, sudah berkunjung di blog saya. Salam :))
ReplyDelete