Friday, April 29, 2016

Sekarang Saya di Jailolo, Loh!

Sebelumnya, kalau ada yang gak tahu Jailolo itu apa ato dimana, berikut saya kutip dari wikipedia:
Jailolo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera BaratMaluku UtaraIndonesia.

Pose di Teluk Jailolo bareng temen-temen kantor

Jadi per 1 Oktober 2015 yang lalu, saya dipindahtugaskan secara sepihak dari Halmahera Selatan menjadi di Halmahera Barat. Ya, benar masih ada aroma-aroma "halmahera"-nya, hanya dipindahkan ke kabupaten "sebelah". Kenapa saya kasih kutip kata sebelah-nya? Karena, well, secara daerah di sini ini kepulauan ya, jadi kalau mau dikata benar-benar sebelahan sebetulanya gak juga. Wong ada lautan yang memisahkan di antara keduanya.

Kondisi ini benar-benar menimbulkan kepiluan yang mendalam waktu saya harus pindahan. Bayangkan saja, saya harus mengangkut barang-barang saya dari Bacan, naik kapal transit di Ternate, lalu naik kapal lagi ke Jailolo. Kalau saya ingat-ingat lagi saat itu mendadak saya jadi lelah lagi. Iya, lelah adek, bang (Halah!). Belum lagi klo inget total biaya yang terkuras habis selama pindahan. Baru sebulan saya bisa beli lemari kayu sama kasur tebal di Bacan yang terpaksa saya tinggal aja soalnya rerpot kalau mau dibawa, begitu di Jailolo mau gak mau saya harus keluar duit lagi buat beli-beli perkakas. Begini nih, kalau orang susah ikhlas, suka sedih klo inget yang beginian. Udah mendadak dipindah gak difasilitasi pulak. Eh, cuma dikasih uang jalan limaratus ribu, ding. Nasib nasib.

Ya gitu, kalau diinget-inget lagi cuma bikin sedih. Sayangnya, saya ini orangnya susah lupa. Njuk pie dong?

Ini kok saya malah jadi curhat gini, sih? -__-"

Kalau udah begini, paling ujung-ujungnya saya jawab sendiri dengan "ya udah sih". Ya udah sih, nikmati aja. Ya udah sih, jalani aja.

Yup, jadi sampai saat ini saya baru sudah menjalani tujuh bulan di Jailolo. Sebenarnya saya sedikit bangga juga sejak di Jailolo ini, soalnya Jailolo ini kan lumayan dikenal lah ya, walaupun hanya di kalangan tertentu sih, biasanya kalangan yang suka jalan-jalan.

Awalnya saya pikir Jailolo ini "WAH" sekali sebagai tujuan wisata, tapi ternyata biasa aja. Kondisinya sama saja dengan pelosok tertinggal lainnya di Indonesia. Cuma ya bedanya karena punya acara tahunan Festival Teluk Jailolo aja. Di Jailolo katanya ada spot diving terbaik itu pun harus nyebrang ke Pulau Babua, wajar sih, semakin indah suatu tempat akan semakin sulit aksesnya. Sementara di kawasan Jailolo-nya sendiri wisata andalannya hanya pantai belakang rumah plus pemandian air panas. Kenapa saya bilang pantai belakang rumah? Ini sebutan saya buat pantai yang tidak dikelola secara baik yang letaknya biasanya di balakang suatu desa. Hampir di setiap desa di Jailolo ada pantai-pantai begini. Nanti, secepatnya kapan-kapan saya bahas satu-satu.

Ok, bye dulu. :*